
SMK PGRI LUMAJANG LATIH KEBIASAAN BERDEMOKRASI SISWA MELALUI PILKETOS
Lumajang, kpulumajang.kpu.go.id -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang melakukan liputan pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pilketos) SMK PGRI Lumajang periode 2025-2026. Tiga pasangan calon, setelah melewati serangkaian proses seleksi, melaju ke tahap akhir kontestasi yakni hari pemungutan suara yang dilaksanakan jumat pertama oktober (03/10/2025).
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMK PGRI Lumajang, Yudi Kus Indarto, S.S. yang dalam sambutannya mengimbau agar kegiatan dapat dijalankan dengan tertib dan lancar, juga berharap gelaran Pilketos yang dilaksanakan semirip mungkin dengan Pemilu sesungguhnya dan sudah lama diterapkan di SMK PGRI Lumajang dapat memberikan pengalaman berdemokrasi sehingga pada saat menjadi pemilih dalam Pemilu mendatang, para siswa dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik serta terbiasa melihat figur calon yang akan dipilihnya tidak berdasarkan penampilan, melainkan visi-misi dan program-programnya.
Yudi menegaskan, sekolah ingin membentuk karakter siswa, “Kami tidak hanya memberi siswa kemampuan akademik dan kejuruan, tapi juga membekali mereka dengan karakter, kepemimpinan, dan kebiasaan berdemokrasi.” Hal ini selaras dengan fakta bahwa seluruh panitia berasal dari siswa, guru hanya mendampingi.
Keseluruhan rangkaian kegiatan Pilketos ini dilaksanakan selama seminggu. Diawali dengan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama tiga hari, kemudian seleksi calon-calon potensial paling menonjol, dilanjutkan dengan proses diskusi, penetapan paslon, dan penentuan nomor urut.
Setelah penampilan tari tradisional yang memukau siswa dan guru, para kandidat dipersilakan menyampaikan kampanye pamungkas sebelum dilaksanakannya prosesi pemungutan suara. Tiga pasangan calon secara bergantian memaparkan visi-misi, ide dan gagasan, berlomba berebut antusiasme para siswa yang sesekali memberikan tepuk tangan ketika program yang mereka tawarkan para kandidat dianggap menarik.
Paslon Pertama, Gladi dan Melinda, menekankan pentingnya kerjasama. “Bekerjasama itu enak kalau ada OSIS,” ujar Gladi dalam orasinya. Mereka berharap antara guru dan murid terjalin kolaborasi dan kepekaan saling memahami kebutuhan masing-masing. Paslon Kedua, Alvia dan Nabil, menyoroti pentingnya pemimpin yang rajin dan tegas. Keduanya berharap semakin banyak kegiatan yang diadakan dan mendapat dukungan kepala sekolah.
Sementara Edil dan Dana, menekankan nilai keadilan dan kerjasama dalam kepemimpinan. “Ketua itu nggak perlu pintar, tapi harus adil dan mudah diajak kerja sama,” ungkap Edil, mewakili Paslon Ketiga. Senada dengan rekan paslon sebelumnya, mereka juga mengharapkan giat vokasi semakin maju dan ramai dengan acara-acara seru agar siswa lebih betah beraktivitas di sekolah.
Para paslon, meskipun bersaing memperebutkan posisi ketua dan wakil ketua OSIS, menunjukkan sikap sportif dan saling menghargai satu sama lain. Mereka terlihat akrab di sela-sela prosesi pemilihan, menunjukkan bahwa persaingan dalam kontestasi elektif ini bukan tentang siapa yang menang, melainkan tentang belajar menjadi berani dengan mengambil tanggung jawab melalui kepemimpinan serta kesanggupan berkompetisi dengan sehat.
Sesi orasi, dan pelaksanaan kegiatan Pemilu OSIS secara umum, berlangsung semarak. Pilketos yang merupakan miniatur simulatif dari penyelenggaraan Pemilu, bagi siswa, dalam penyelenggaraannya juga membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Ketua pelaksana, Rehan, menjelaskan bahwa tugasnya adalah mengontrol jalannya kegiatan dan memastikan semua seksi bekerja sesuai tanggung jawabnya. Hal senada diungkapkan Andika, koordinator lapangan, yang menilai Pilketos berpengaruh besar terhadap kegiatan sekolah selanjutnya.
Tepat pukul 10.00 WIB, proses pencoblosan dimulai, jajaran guru hingga para siswa antusias mengantre untuk menggunakan hak pilih mereka di bilik suara. Pemungutan berlangsung sekitar satu jam. Pada pukul 11 WIB, kotak suara mulai dibuka di depan seluruh panitia dan saksi, menandai dimulainya tahap akhir pemilihan. Setiap surat suara diambil satu per satu, dibuka dan diperiksa dengan saksama di hadapan enam saksi yang terdiri dari tiga guru dan tiga perwakilan siswa, semua mata tertuju pada proses tersebut untuk memastikan setiap suara dihitung dengan jujur dan transparan.
Tiga paslon yang berkontestasi dan turut menyaksikan proses penghitungan dari jarak dekat, tetap santai meskipun tidak dapat dipungkiri, sesekali juga memperlihatkan ketegangan khas seorang kandidat yang sedang berdebar menunggu hasil kontestasi. Ketegangan memuncak ketika proses penghitungan mencapai akhir. Setelah seluruh surat suara dibuka dan dihitung, hasil menunjukkan bahwa Paslon 1 dan Paslon 3 memperoleh jumlah suara yang sama. Suasana seketika riuh—sebagian siswa bersorak, sebagian lain menatap penasaran menunggu keputusan selanjutnya. Panitia dan guru segera berdiskusi untuk menentukan langkah berikutnya, dengan kemungkinan terbesar akan melakukan pemilihan ulang yang akan agendakan pada lain hari. Pilketos ditutup pukul 12.00 WIB dengan suasana penuh semangat kebersamaan.
Kepada staf KPU Lumajang yang bertugas, dua siswi pemilih, Aiska dan Echa, mengungkapkan harapan untuk Ketua OSIS baru meskipun belum bisa dipastikan siapa pemenangnya pada hari itu. “Semoga bisa menjalankan tugas sesuai visi-misinya,” kata mereka, “Siapa pun yang terpilih, semoga jujur dan bertanggung jawab.”