Sosialisasi

KPU Kabupaten Lumajang Ajak Siswa SMA Negeri 3 Lumajang Jadi Pemilih Pemula yang Cerdas

Lumajang, kab-lumajang.kpu.go.id - Selasa, 19 Agustus 2025 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih, kali ini bertempat di SMA Negeri 3 Lumajang dua narasumber dari KPU Kabupaten Lumajang, Halim Bahriz (Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM) dan Wiwit Tri Prasetiyo (Divisi Teknis Penyelenggaraan) mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat proses kepemiluan. Puluhan siswa tampak antusias mengikuti Sosialisasi Pendidikan Pemilih yang digelar KPU Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bagi para pemilih pemula untuk memahami arti penting suara mereka dalam Pemilu dan Pemilihan. Tidak sekadar paparan, kegiatan juga dikemas interaktif melalui simulasi pemungutan dan penghitungan suara (putungsura). Siswa diajak mempraktikkan secara langsung bagaimana proses demokrasi berjalan di TPS. Keseruan makin terasa dengan adanya kuis pengetahuan seputar pemilu yang disambut riuh, apalagi ketika doorprize dibagikan kepada para pemenang. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bahwa suara anak muda sangat menentukan arah bangsa. “Semoga siswa SMA Negeri 3 Lumajang dapat menjadi pemilih cerdas, kritis, dan berintegritas,” pesan KPU Kabupaten Lumajang dalam acara tersebut.

KPU Kabupaten Lumajang Selenggarakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula di SMK Negeri Senduro

Lumajang, kab-lumajang.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang mengadakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula di SMK Negeri Senduro, Selasa (19/08/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai kepemiluan sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam pesta demokrasi mendatang. Materi pertama disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Lumajang, Henariza Febriadmadja, yang memaparkan tentang Teknik Orasi dan Pengetahuan Kepemiluan. Dalam penyampaiannya, Henariza menekankan pentingnya generasi muda memahami proses demokrasi serta mampu menyuarakan pendapat dengan cara yang baik dan santun. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari Anggota KPU Kabupaten Lumajang, Amin Shobari, yang menjelaskan secara detail mengenai Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara. Materi ini memberikan gambaran kepada para peserta tentang proses yang berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar para pemilih pemula memiliki pengetahuan sejak dini mengenai tahapan pemilu. Melalui kegiatan ini, KPU Kabupaten Lumajang berharap para siswa dapat menjadi pemilih cerdas, kritis, dan aktif dalam berpartisipasi, serta mampu menjadi agen informasi bagi lingkungan sekitar mengenai pentingnya menggunakan hak pilih.

KPU Kabupaten Lumajang selenggarakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di SMK Muhammadiyah Lumajang

Lumajang, kab-lumajang.kpu.go.id - Bertempat di SMK Muhammadiyah Lumajang, pada Jumat (01/08/2025), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang melakukan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan kesadaran akan pentingnya partisipasi pemilih dalam penyelenggaraan Pemilu. Dalam kegiatan yang diikuti oleh tidak kurang 685 siswa siswi kelas X, XI, dan XII Sekolah Menengah Kejuruan yang lebih dikenal dengan sebutan SMK Mulu ini, KPU Kabupaten Lumajang menghadirkan 3 (tiga) narasumber yaitu Henariza Febriadmadja selaku Ketua KPU Kabupaten Lumajang yang menyampaikan materi terkait Kelembagaan KPU Kabupaten Lumajang; materi kedua oleh Halim Bahriz selaku Divisi Sosdiklih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, yang membahas bentuk partisipasi pemilih sebagai penyelenggara melalui pengenalan Badan Adhoc KPU serta korelasinya dengan kerja tahapan pemilu; dan materi ketiga oleh Abu Kusaeri selaku Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi yang menekankan urgensitas "no money politic" sebagai bentuk partisipasi pemilih terdidik mewujudkan demokrasi yang lebih bermartabat. Melalui sosialisasi ini diharapkan pemilih pemula sebagai generasi harapan mampu memberikan hak pilihnya dengan cerdas dan terhindar dari "black campaign" (kampanye yang mengandung hoaks) dan godaan normalisasi "money politic" (politik uang) demi terpangkasnya jarak demokrasi elektoral dan substansial dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum.  

Populer

Belum ada data.